markasberitaolahraga

Kamis, 09 April 2015

Gara Gara Di Tinggal Gerrad Liverpool Kacau

1 komentar

 LIPERVOLL KACAU DI TINGGAL GERRAD


gerrardellis

Liverpool – Musim depan Liverpool akan ditinggal sang kapten Steven Gerrard. Dengan Gerrard kini masih berperan amat besar, Liverpool diprediksi akan kacau jika tak punya pengganti sepadan.
Kontrak Gerrard dengan Liverpool akan habis di musim panas dan pemain 34 tahun itu sudah mengonfirmasi bakal berpisah dengan klub yang sudah ia perkuat semasa masih jadi pemain akademi pada umur 9 tahun.
Namun demikian, banyak yang menyayangkan hal tersebut apalagi Gerrard dinilai masih oke dan pegang peranan besar. Bruce Grobbellaar, mantan pemain The Reds yang pernah meraih enam titel juara level teratas Inggris, adalah salah satu yang menyayangkan.
Salah satu bukti peranan Gerrard itu adalah lewat dua golnya dalam kemenangan 2-1 atas Wimbledon, yang meloloskan Liverpool ke babak keempat Piala FA, Selasa (6/1/2015) dinihari WIB kemarin.
“Saya, dan juga banyak mantan pemain (Liverpool) lain, merasa terkejut Fenway Sports Group (pemilik Liverpool), dan struktur manajemen, tidak menginginkan Steven Gerrard bertahan sampai akhir kariernya,” kata Grobbelaar kepada Extra Time dan dilansir talkSPORT.
“Ia masih seorang pemimpin dan kami membutuhkannya. Liverpool masih sangat mengandalkannya, ia membuktikan di atas lapangan, seperti yang ia lakukan lawan Wimbledon. Cuma ia yang bisa unjuk kemampuan dan mencetak dua gol.
“Siapa yang akan mereka andalkan musim depan? Siapa yang akan memimpin klub ini? Jika tak punya seseorang seperti Gerrard maka klub ini bisa kacau,” prediksinya
Read full post »

Senin, 26 Januari 2015

Real Madrid Andal Trio BBC Di Markas Almeria

1 komentar

MADRID ANDALKAN TRIO "BBC" DI MARKAS ALMERIA

saya sekarang menerbitkan artikel tentang olahraga yang berjudul madrid andalkan trio "bbc"di markas
almeria di http://beritaolahraga99.blogspot.com.tutrkan trus artikel yang saya buat di di http://beritaolahraga99.blogspot.com.  maaf abila ada kesalahan sedikit atau banyak, selamat menyimak dan membacanya kwan..

Trio "BBC" Madrid

Pelatih Carlo Ancelotti akan mengandalkan trio BBC ketika melawat ke markas Almeria dalam lanjutan Primera Division, Jumat (12/12/2014). Gareth Bale, Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo bakal menjadi trisula El Real untuk mengoyak pertahanan tuan rumah.

Madrid saat ini sedang mengincar kemenangan ke-20 secara beruntun. Setelah mengalahkan rekor tak 

terkalahkan Barcelona (18 kemenangan beruntun) usai menang atas Ludogorets pada matchday terakhir penyisihan grup Liga Champions pertengahan pekan ini, Los Blancos kini mengincar rekor klub Brasil, Coritiba, yang tak terkalahkan dalam 23 laga.
AS melaporkan bahwa Ancelotti akan menurunkan kekuatan terbaik dengan "BBC" akan mengisi sektor depan. Tetapi di lini belakang, Sergio Ramos harus absen karena akumulasi kartu, sehingga posisinya digantikan oleh Raphael Varane.

Di lini tengah, Asier Illarramendi, yang sudah menjadi starter dalam tiga pertandingan terakhir, diperkirakan akan menjadi pendamping Isco dan Toni Kroos, untuk menguasai sektor vital tersebut. Illarramendi akan mengisi posisi James Rodriguez, yang harus menepi karena cedera.

Dengan demikian, kemenangan yang diincar bisa diraih, sehingga Madrid tetap menguasai klasemen. Saat ini Madrid unggul dua poin atas rival abadinya, Barcelona.

Usai melakukan lawatan ke An
dalucia, Madrid mengalihkan fokus ke Piala Dunia Antarklub. Mereka akan pergi ke Maroko, yang menjadi tempat perhelatan turnamen itu, yang sudah dimulai sejak Rabu (10/12). Madrid, yang tampil sebagai juara Liga Champions, akan langsung bermain di babak semifinal.

"Terima Kasih"
Read full post »

Minggu, 25 Januari 2015

Petarung Tinju Terbaik Di Seluruh Dunia

1 komentar

Sepuluh Petarung Terbaik Di Dunia Tinju



olah raga tinju

Pertarungan antara David Haye dan Wladimir Klitschko Sabtu (03/07) tak bisa dipungkiri merupakan pertarungan besar di tinju kelas berat dalam beberapa tahun terakhir.
Tapi dibandingkan beberapa pertarungan besar lain, pertemuan Haye dan Klitschko ini tak ada apa-apanya.
Berikut 10 pertarungan tinju kelas berat yang menggoncang dunia, menyebabkan kerusuhan sosial, ancaman pembunuhan, melibatkan diktator Afrika, memakan kuping, puncak keberingasan, hingga penganyi Frank Sinatra menjadi juru kamera.
John L Sullivan v Jim Corbett - 7 September 1892, New Orleans, Amerika Serikat
John L Sullivan adalah petinju kelas berat dunia terakhir yang mempertahankan gelar era tanpa sarung tinju sekaligus yang pertama menggunakan sarung tinju.
Itulah sebabnya ia sering dianggap sebagai petinju yang mengubah tinju dari kegiatan yang hampir kriminal menjadi olahraga yang mempunyai aturan dan dihormati.
Jim Corbett sementara dianggap sebagai model awal petinju kelas berat modern: dilatih dan bukan belajar tinju di jalanan, melindungi diri dengan pukulan jab, menggunakan teknik bukan sekedar adu pukul seperti layaknya petinju saat itu.
Bertarung di stadion Olympic Club, New Orleans, yang berkapasitas 10.000, Sullivan yang sudah tidak bertinju selama 4 tahun, terengah-engah mengikuti pergerakan Corbett.
Di ronde ke 21 Corbett melepas pukulan keras yang langsung membuat Sullivan tergeletak.
''Untung yang mengalahkan aku orang Amerika,'' kata Sullivan setelah bisa berdiri lagi.
Jim Jeffries v Jack Johnson - 4 Juli 1910, Reno, Amerika Serikat
Kalau Corbett adalah model awal petinju kelas berat modern, Jeffries adalah model petinju kelas berat yang ideal: tinggi 2 meter, berat sekitar 100 kilogram, tubuh proporsional, serta kemampuan bertinju yang sangat bagus.
olah raga tinju
Jack Johnson dianggap merusak tatanan sosial dengan menjadi juara dunia kelas berat kulit hitam pertama
Tahun 1899, Jeffries mengalahkan petinju Inggris Bob Fitzsimmons untuk merebut sabuk kelas berat dan mempertahankannya selama tujuh kali dalam lima tahun sebelum mengundurkan diri.
Tetapi kemudian muncullah Jack Johnson. Tahun 1908 petinju kulit hitam ini merebut gelar juara dari Tomy Burns di Sydney. Bagi warga Amerika, kenyataan gelar juara tinju dunia dipegang oleh petinju kuit hitam merupakan bencana.
Apa boleh buat, Jeffries yang sudah gendut dan kecanduan merokok pipa terpaksa tampil untuk menjadi harapan ''kulit putih''. Bukan sekedar kulit putih Amerika tetapi dunia.
Jeffries berlatih habis-habisan dan berat badannya turun hingga 50 kilogram lebih. Namun Johnson adalah model petinju kelas berat ideal berikutnya: cepat dan licin.
Jeffries menjadi bulan-bulanan dan kalah di ronde ke-15. Kerusuhan meletus di seluruh Amerika dan menyebabkan banyak warga tewas.
Gene Tunney v Jack Dempsey - 23 Agustus 1926, Philadelphia, Amerika Serikat
Tunney seorang bekas marinir yang hidup teratur dengan ketertarikan pada buku, sementara Dempsey hidup ugal-ugalan, suka berkelahi dan lari dari wajib militer. Pertarungan ini menjadi pertarungan klasik dengan 120.000 penonton memenuhi stadion Sesquicentennia.
Tunney memperlihatkan teknik bertinju yang sempurna dan dengan meyakinkan menundukkan juara bertahan dalam 10 ronde. Pertarungan ini sering disebut sebagai lompatan kedepan dalam teknik bertinju. Sebelumnya petinju yang suka adu pukul macam Dempsey dianggap petinju yang ideal.
Tunney dianggap sebagai bapak penemu ilmu bertinju modern.
Dalam pertarungan ulang, lagi-lagi Tunney memenangkan pertarungan dan kemudian mengundurkan diri.
Max Baer v James J Braddock - 13 Juni 1935, New York, Amerika Serikat
Braddock berusia 29 tahun dan bapak tiga anak ditengah kungkungan depresi yang melanda Amerika ketika mendapat tawaran untuk bertarung melawan juara dunia Baer yang dikenal sebagai seorang playboy.
Braddock mencatatkan rekor kekalahan 22 kali menjelang pertarungan ini. Baer yang sangat berbakat tetapi semaunya sangat yakin akan memenangkan pertarungan sehingga ia menjalani sebagian besar latihannya di bar.
Baer kalah total di hadapan 35.000 penonton yang histeris.
Braddock diberi gelar ''Pangeran Cinderella'' oleh seorang penulis Amerika. Ia memegang gelar tersebut selama dua tahun sebelum dipukul KO Joe Luis tahun 1937. Tetapi kisah hidupnya yang layaknya dongeng menjadi inspirasi warga Amerika dalam menghadapi resesi saat itu.
Joe Louis v Max Schmeling - 22 Juni 1938, New York, Amerika Serikat
Kalau dampak sosial dan politik pertarungan Jeffries-Johnson mengguncang Amerika Serikat hingga ke fondasinya, pertarungan Louis-Schmeling mengguncang dunia dan dianggap sebagai salah satu peristiwa olahraga paling penting di abad 20.
Pada tahun 1936, mantan juara dunia asal Jerman, Max Schmeling, memukul KO Louis dalam 12 ronde. Namun tahun berikutnya Louis menjadi petinju kulit hitam pertama yang memenangkan gelar juara sesudah Johnson dan mempertahankannya tiga kali.
olah raga tinju
Joe Louis dianggap mewakili keadilan sementara Max Schmeling mewakili superioritas Arya
Dengan pertarungan diadakan menjelang Perang Dunia II, Schmeling digambarkan oleh Adolf Hitler sebagai perwujudan supremasi Arya. Presiden Roosevelt berharap Louis akan memperlihatkan keteguhan sikap Amerika Serikat.
72 ribu orang menonton Louis menghancurkan Schmeling dalam satu ronde. Jarang sekali penonton pertandingan tinju begitu bergembira melihat pertarungan cepat selesai.
Muhammad Ali v Sonny Liston - 25 Mei 1965, Lewiston,Amerika Serikat
Ketika Cassius Clay merebut gelar juara kelas berat dari Sony Liston tahun 1964, pretasi itu merupakan salah satu hasil paling tak diduga dalam sejarah tinju. Pertarungan ulang tahun berikutnya dibumbui oleh intrik dan teori konspirasi.
Seminggu setelah menjadi juara, Clay mengumumkan ia mengganti namanya menjadi Muhammad Ali dan menjadi anggota organisasi Nation of Islam. Dengan Amerika masih ramai dengan prasangka ras dan keagamaan, masyarakat sangat tidak menerima pernyataan itu. Bahkan rumor sempat beredar keduanya akan menjadi target pembunuhan.
Ketika ronde pertama sedang berlangsung, Liston tiba-tiba tergeletak di tengah ring. Persoalannya adalah bahwa ia sepertinya tidak terkena pukulan. Terkena atau tidak, Liston mulai dihitung di tengah kebingungan dan ketidakjelasan akan apa yang terjadi.
Hingga detik ini belum jelas apakah Liston dengan sengaja menjatuhkan diri. Liston mengklaim bahwa ia takut dengan Nation of Islam dan itulah ia sebabnya ingin pertarungan selesai secepat mungkin.
Joe Frazier v Muhammad Ali - 8 Maret 1970, New York, Amerika Serikat
Dinobatkan sebagai pertarungan abad 20, Ali-Frazier I adalah pertarungan pertama dua juara dunia tak terkalahkan di ring tinju. Tetapi lebih dari sekadar itu, pertarungan ini penuh dengan simbol-simbol sosial pada jamannya.
olah raga tinju
Ali kalah dari Frazier di pertarungan pertama, tetapi menang di dua pertarungan berikut antara dua petinju ini
Ali menolak wajib militer tahun 1967, dicabut gelarnya dan dilarang bertinju. Dalam masa pengasingan, Ali menjadi simbol anti-kemapanan sementara Frazier dianggap sebagai warga yang baik dan penurut.
Bintang Hollywood Burt Lancaster menjadi komentator, sementara Frank Sinatra menjadi juru kamera dan Norman Mailer menjadi wartawan peliput untuk majalah Life. Semua mata dan telinga tertuju ke pertanidngan ini.
Ali kalah angka setelah sempat jatuh di ronde ke 15 oleh pukulan keras Frazier.
George Foreman v Muhammad Ali - 30 Oktober 1974, Kinshasa, Zaire
Kalau Ali-Frazier I membuktikan tidak ada olahraga lebih besar dari tinju, The Rumble in the Jungle merupakan bukti bahwa tidak ada olahraga lebih gila dari tinju.
Tahun 1973 Foreman menghabisi Frazier hanya dalam dua ronde lewat pertarungan yang brutal. Foreman dianggap sebagai reinkarnasi Liston dan disebut sebagai petinju dengan pukulan paling keras sepanjang sejarah.
Pertarungan Ali-Foreman oleh Don King digelar di Zaire (kini menjadi Kongo) yang saat itu dikuasai oleh diktator Mobutu.
Tak ada yang menjagokan Ali. Namun ia membuktikan ialah petinju terhebat di muka bumi ketika memukul KO si jago pukul Foreman di ronde ke-8.
Mike Tyson v James 'Buster' Douglas - 11 Februari 1990, Tokyo, Japan
Satu rumah taruhan Las Vegas memberikan probalitas 1 banding 42 bagi Douglas untuk mengalahkan Tyson. Itu saja sudah memberikan gambaran betapa tidak dianggapnya petinju yang satu ini.
Menjelang pertarungan Douglas ditinggal istrinya dan kemudian ibunya meninggal karena serangan jantung. Tetapi tragedi itu malah memotivasi Douglas untuk bertarung.
Tyson sementara itu dibekap oleh problem minuman, obat-obatan, dan penyakit mental. Douglas sempat dipukul jatuh di ronde ke-8 tetapi balas memukul jatuh Tyson di ronde ke-10 untuk memenangkan pertarungan.
Aura kehebatan Tyson hancur berantakan malam itu juga. Ia tidak pernah bisa kembali ke puncak penampilannya. Douglas kehiangan sabuknya delapan bulan kemudian di tangan Evander Holyfield.
Evander Holyfield v Mike Tyson - 28 June 1997, Las Vegas, USA
Walau tinju tidak lagi merupakan sebuah kegiatan yang mempunyai nilai-nilai kriminal seperti jaman John L Sullivan, namun tinju tidak sepenuhnya mampu membuang label itu jauh-jauh.
Tujuh bulan sebelumnya Holyfield menghentikan Tyson setelah kubu Tyson menganggap rendah dan kurang mempersiapkan diri karena menganggap Holyfield adalah petinju yang sudah lewat masa jayanya.
Kali ini Tyson mempersiapkan diri lebih baik tetapi ia juga mempersiapkan senjata khusus: menggigit kuping lawan. Tyson jengkel karena dalam pertarungan pertama Holyfield dianggap banyak menggunakan kepalanya untuk melukai wajah Tyson.
Di ronde ketiga Tsyon menggigit kuping Holyfield dan kemudian memuntahkannya di ring. Wasit Mills Lane tak punya pilihan kecuali menghentikan pertarungan dan memberikan kemenangan untuk Holyfield.

"Terima Kasih" yang  sudah mau mengunjungidan membaca artikel saya,
tuturi trus artikel selanjutnya di http://beritaolahraga99.blogspot.com

Tag:Olah,Raga,Tinju
Read full post »

Tottenham Kecewa Karena Tersingkir Oleh Vorm Blunder

0 komentar

Tottenham Tersingkir, Vorm kecewa karena blunder

saya sekrang menerbitkan artikel tentang olahraga
 selamat membaca artikel nya kawan...-:)

Tottenham Tersingkir, Vorm kecewa karena blunder

Tottenham Hotspur merupakan salah satu tim Premier League yang tak bisa meneruskan langkah di FA Cup. Pada putaran keempat akhir pekan kemarin, Spurs kalah 1-2 atas Leicester City.

Memimpin dengan skor 1-0 sejak menit 19, Leonardo Ulloa menyamakan kedudukan tujuh menit jelang bubar, namun di injury time tendangan Jeffrey Schlupp tak bisa dihentikan dengan sempurna oleh Michel Vorm dan The Foxes keluar sebagai pemenang.

Walau melakukan sejumlah penyelamatan penting sepanjang pertandingan, Vorm tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Ia tahu blundernya harus dibayar mahal.

"Bila gol seperti itu terjadi di awal pertandingan, mungkin anda bisa membalikkan kondisi, tapi bila terjadi di penghujung pertandingan hal itu sangat buruk sekali.

"Saya sangat kecewa, tapi anda harus tetap melangkah ke depan karena pertandingan besar telah menunggu tengah pekan ini, dan kami harus fokus sesegera mungkin." ujarnya pada SpursTV.

Kamis (29/01) mendatang, Spurs akan kembali berhadapan dengan Sheffield United di leg kedua

""terima kasih"
Read full post »
 

Copyright © 2012 Markas Berita Olahraga Dan Hiburan Design by George Robinson | Blogger Theme by BTDesigner Published..Blogger Templates | Proudly powered by Blogger